Istilah ini ditandai dengan turunnya rahim ke vagina. Lazimnya, ada 3 tingkatan turunnya rahim, yang dalam istilah orang awam disebut ringan, sedang, dan berat. Dalam tingkat berat, rahim hampir seluruhnya berada di luar vagina. Kasus seperti ini sekarang jarang dijumpai karena perawatan kesehatan yang lebih baik dan semakin sedikitnya anak yang dilahirkan.
Mengapa rahim mengalami prolaps atau penurunan? Pertama, penting sekali untuk memahami bahwa rahim adalah organ yang sangat mudah bergerak dalam rongga panggul wanita. Rahim melekat di tempatnya dengan disangga oleh banyak ligamen yang tersusun dari jaringan-jaringan berserabut dan sejumlah kecil serat otot.
Mengapa rahim mengalami prolaps atau penurunan? Pertama, penting sekali untuk memahami bahwa rahim adalah organ yang sangat mudah bergerak dalam rongga panggul wanita. Rahim melekat di tempatnya dengan disangga oleh banyak ligamen yang tersusun dari jaringan-jaringan berserabut dan sejumlah kecil serat otot.
Berbagai penyangga tersebut mendapat banyak tekanan selama kehamilan dan proses kelahiran normal. Oleh karena itu, keduanya menjadi penyebab utama prolaps uteri (kandungan). Kehamilan itu sendiri mempengaruhi terjadinya prolaps uteri-vagina meski proses kelahirannya adalah operasi sesar. Karenanya, memilih Bedah Sesar untuk kelahiran semua bayi tidak akan sepenuhnya mencegah kondisi ini. Penyebab utama lain penyebab rolaps kandungan adalah usia dan menopause, obesitas, batuk kronis dan konstipasi, tumor panggul, dan kerja fisik (misalnya, joging, lari, aerobik). Pada kondisi yang jarang terjadi, lemahnya penyangga rahim sejak lahir menjadi indikasi pada prolaps uteri-vagina pada wanita muda yang belum pernah melahirkan anak.
Gejala prolaps uteri-vagina
- Benjolan atau tonjolan di kemaluan.
- Keluar air kencing bersamaan dengan batuk, bersin, melompat (inkontinensia tekanan uriner atau stress urinary incontinence/SUI). Hubungan antara prolaps uteri-vagina dan SUI biasa terjadi karena kandung kemih dan rahim letaknya secara anatomi sangat berdekatan. Sehingga turunnya rahim biasanya juga menyebabkan kandung kemih ikut turun.
- Tidak bisa buang air kecil dengan tuntas dan pada beberapa kasus, tidak bisa sepenuhnya menahan kecing. Kondisi ini sangat kontras dengan SUI, dan terjadi pada prolaps dengan derajat yang sangat parah ketika saluran kemih terpelintir. Penting sekali untuk mengenali hubungan tersebut, karena merawat prolaps dengan operasi akan meringankan masalah aliran kemih, selain juga bisa menyingkap SUI penyebabnya.
- Sering buang air kecil. Kondisi ini disebabkan oleh buang air kecil yang tidak tuntas. Sisa urine meningkatkan risiko infeksi.
Penanganan
Pencegahan adalah kunci penanganan.
Penanganan kehamilan dan kelahiran dengan benar penting sekali. Latihan dasar panggul pasca melahirkan harus dilakukan dengan rajin dan teratur. Istirahat dan gizi yang baik sangat penting. Harus dilakukan koreksi jika terjadi anemia karena kehilangan banyak darah pada tahap ketiga melahirkan.
Proses penuaan dan menopause terjadi bersamaan. Jika tidak ada kontraindikasi medis, penggantian hormon bisa membantu dalam kasus-kasus ringan. Pengobatan hormonal jangka pendek juga perlu dilakukan untuk menyiapkan pasien untuk operasi, terutama jika pasien telah menopause selama beberapa waktu, dan kulit vagina sangat tipis dan kering.
Menghindari berbagai penyebab lain yang berpengaruh akan membantu mencegah terjadinya prolaps Uteri-vagina. Sayangnya, ketika pasien memeriksakan dirinya pada dokter kandungan, biasanya kondisinya sudah stadium lanjut sehingga diperlukan perawatan operasi.
Operasi untuk Prolaps Uteri-vagina.
Kecuali pada kondisi yang sangat parah pada derajat ketiga prolaps uteri, bisa dipertimbangkan untuk dilakukan konservasi kandungan. Kandungan tidak selalu harus dipotong! Prosedur operasinya banyak, di antaranya yang paling umum adalah Kolporrafi sebelum dan/atau sesudah, reparasi Manchester, fiksasi sakro-spinous, prosedur laparoskopik, dan histerektomi vaginal. Sejenis simpul penguat mungkin diperlukan pada prosedur reparasi. Jika terjadi SUI, maka diperlukan penyangga mid-urethral atau kolposuspensi (perut atau laparoskopik).
Perawatan pasca-operasi penting sekali karena jaringan-jaringan yang direparasi membutuhkan waktu untuk sembuh dan menyatu. Biasanya disarankan agar tidak melakukan aktivitas fisik dan seksual dulu selama dua bulan.
1 Response to "Prolaps Uteri Vagina"
terimakasih infonya...
Post a Comment