Venous Ulcer

https://www.bangfad.com/untan-membangun-ekosistem-digital-menuju-cyber-university.html
Luka venous adalah luka yang mengenai lapisan kulit sampai jaringan subkutan dan terjadi pada bagian kaki akibat terhambatnya aliran darah vena.

Etiologi
Luka venous dapat disebabkan meningkatnya tejanan hidrostatik, dan kemudian berkembang yang akan menimbulkan hipertensi vena dan memicu pula terjadinya vasokontriksi. Adapun penyebab lain adalah thrombus, kehamilan, postplebitis sindrome, gagal jantung, pembuluh yang tidak kompeten, kegemukan, adanya regurgitasi pada vena superfisial, dan kelemahan otot karena paralisis atau artritis. Faktor lain yang dapat mengkontribusi adalah malnutrisi, hipoalbuminemia, imobilisasi dan trauma.

Patofisiologi
Pasien dengan penyakit pembuluh vena (tidak kompeten katup vena, sumbatan atau difesiensi otot betis, fibrosis, neuropati, inflamasi, dll). Telah diprediksikan adanya jatuhnya sistem vena dalam meskipun berjalan dan latihan pergerakan kaki. Hasil tekanan tinggi vena dalam dilakukan melalui vena komunikan ke dalam sistem vena superfisial. Kondisi kronik terpapar sistem vena superfisial dengan tekanan tinggi dan berdilatasi sepanjang vena dan vena-vena kecil sepanjang jaringan subkutaneus, dan menyebabkan gangguan normal mikrosirkulasi.
Otot bagian betis mempunyai peranan yang dapat memacu darah bergerak ke arah jantung bila berkontraksi. Kemudian klep pembuluh pembuluh mencegah terjadinya aliran balik dari jantung  yang menuju kebagian disatal dan vena superfisial.
Selama melakukan aktivitas seperti berjalan, otot pada betis berkontraksi dan tekanan vena dalam menurun, darah menuju ke sistem vena yang dalam dari vena superfisial melalui vena komunikan. Pada pasien yang mengalami luka venous, disebabkan karena vena yang mengalami insufisiensi sekunder dari aliran balik dan menyebabkan terjadinya “venous hypertensi”. Venous hypertensi akan berdampak pada peningkatan tekanan hidrostatik dan akan memicu untuk terjadinya vasokontriksi. Adanya vasokontriksi menghasilkan penurunan perfusi jaringan, terjadinya iskemik epidermal hingga mengalami perlukaan.
Pada pasien dengan luka venous pada kaki disebabkan oleh disfungsi segmen katup dan sistem pembuluh vena dalam. Secara lengkap mengenai luka venous belum diketahui secara mendetail. Sistem pembuluh vena pada ekstremitas bawah terdiri dari vena dalam, superfisial dan vena komunikan. Sistem vena superfisial mulai pada mikrosirkulasi kuteneus pada papilaris dermis dan berhubungan setelah pembuluh kapilari di lapisan dalam pada dermis dan lemak. Saluran vena kuteneus dan subkutaneus ke dalam dua vena superfisial; besar dan vena saphenous kecil dan lebih kecil.

Manifestasi klinik
Terdapat beberapa perbedaan manifestasi klinis luka venous dengan luka arterial. Karakteristik luka pada venous adalah sebagai berikut:
  • Sekeliling luka tampak kemerahan atau kecoklatan dan kedalamnya dangkal
  • Lukanya tidak beraturan
  • Eksudatnya sedikit dan bisa banyak
  • Adanya piting edema (tanda yang paling umum)
  • Inflamasi dan selulitis
  • Adanya granulasi pada jaringan
  • Nyeri yang minimal
  • Nadi perifer dapat dipalpasi
  • Pemeriksaan ABI normal
  • Pengisian kembali kapiler normal
  • Lokasinya sedikit dibawah betis (Gaitor area), diatas lateral dan medial mata kaki
http://www.bangfad.com/bersama-untan-membangun-negeri.html