Free Sexs

Free seks atau seks bebas adalah Seks bebas, adalah pola perilaku seks bebas dan tanpa batasan, baik dalam bertingkah laku seksnya maupun dengan siapa dia berseks ria.

Seks Bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan bukan hanya satu pasangan, baik laki-laki maupun perempuan.

Jadi, seks bebas atau biasa disebut free seks adalah suatu hubungan seksual yang tidak hanya dilakukan dengan satu pasangan, tetapi juga hubungan seksual yang dilakukan pada orang lain yang bukan pasangannya, baik itu dari laki-laki maupun perempuan.

Tanda & Gejala Free Sex?

1. Memiliki banyak pasangan
2. Menggunakkan layanan komersial yang mengumbar seksualitas, seperti telepon dan internet
3. Masturbasi dengan frekuensi yang sangat sering
4. Pergaulan yang bebas tanpa batas dan kurang mengindahkan norma-norma pergaulan
5. Cenderung tertutup

Penyebab Free Sex?

1. Pemikiran yang maunya Happy Fun
2. Lemahnya pemahaman dan aplikasi norma agama
3. Vulgaritas media informasi dan minimnya filter
4. Libido yang tinggi
5. Gaya hidup lingkungan sekitar

Pencegahannya?

1. Menghilangkan tempat-tempat/ media seks bebas (club malam, tempat prostitusi, dll)
2. Pendidikan seks dan penyuluhan bahaya seks bebas pada komunitas beresiko
3. Pemdalama aqidah agama dengan dukungan factor terdekat (keluarga)

Peran Keluarga & Masyarakat?

Keluarga dalam hal ini adalah aktor yang sangat menentukan terhadap masa depan perkembangan anak. Adapun yang dapat dilakukan keluarga dalam menghadapi masalah seks bebas ini antara lain:

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, dengan cara melaksanakan kewajiban-kewajiban sebagaimana yang di-perintahkan dalam ajaran agama Islam. Dalam hal ini orang tua harus menjadi contoh yang baik dengan memberikan bimbingan, arahan, serta pengawasan sehingga dengan kondisi seperti ini remaja menjadi terbiasa berakhlak baik.
2. Meningkatkan interaksi melalui komunikasi dua arah. Orang tua dalam hal ini dituntut untuk dapat berperan
3. sebagai motivator dalam mengembang-kan kondisi-kondisi yang positif yang dimiliki remaja sehingga perilaku atau akhlak remaja tidak menyimpang dari norma-norma baik norma agama, norma hukum maupun norma kesusilaan.