Ada banyak mitos yang berkembang di masyarakat mengenai penggunaan kontrasepsi. Ini dia mitos-mitos seputar kontrasepsi yang sayangnya masih banyak dipercaya oleh masyarakat.
"Mitos yang paling banyak dipercaya itu kalau suntik jadi gemuk, minum pil jadi gemuk," ujar Dr. Harni Koesno, MKM selaku Ketua Umum IBI (Ikatan Bidan Indonesia) saat ditemui di Gedung PP IBI, Jakarta, Selasa (8/1/2013).
Dr Harni menuturkan untuk mengatasi mitos ini salah satu cara yang dilakukan adalah dengan memberikan contoh secara langsung, misalnya diperlihatkan ibu-ibu yang minum pil tidak gemuk, dan yang suntik KB juga tidak gemuk.
"Sekarang misalnya ada tokoh duta oral contraception, jadi diperlihatkan tetap cantik meski minum pil," ujar Dr Harni yang lahir di Magetan, 20 Desember 1948.
Mitos lain seputar kontrasepsi yang masih dipercaya oleh masyarakat adalah jika menggunakan spiral atau IUD (Intaurine device) maka alat ini nantinya bisa jalan-jalan di dalam tubuh.
"Nggak jalan-jalan ke mana-mana, tempatnya di situ saja. Itu juga nggak benar dan itu yang harus kita betulkan, masyarakat harus diedukasi dengan benar," ungkap Dr Harni.
Sementara itu pemasangan spiral atau IUD dilakukan ketika aseptor tengah menstruasi, hal ini karena pada saat itu menandakan jelas perempuan sedang tidak hamil, serta lubang yang menuju uterus (rahim) agak membuka sehingga lebih mudah untuk memasukkan.
"Jelas tidak boleh hamil, karena kalau hamil nggak boleh dipasang, itu kontraindikasi dengan alat kontrasepsi, serta nggak ada gunanya karena nanti mengganggu kehamilan atau hormon-hormonnya," imbuhnya.
Mitos-mitos yang berkembang di masyarakat ini harus dihilangkan dan itu tugas bidan khususnya untuk memberitahu mana yang benar. Misalnya bidan komuniti yang bertugas mengedukasi masyarakat.
0 Response to "Mitos Seputar Kontrasepsi yang Masih Banyak Dipercaya Masyarakat"
Post a Comment